Rabu, 27 Januari 2016

Sinopsis L DK (Living Together) - Live Action Bagian 3 END

Pagi harinya, Kuota duduk dibahu ibunya. Ia di sedang menggantung kertas permohonannya diatas pohon. Ibunya bertanya penasaran apa yang ditulis olehnya. Tapi Kuota tidak mau memberitahu ibunya. “Tidak boleh” teriak Kouta *Kouta Kawaii~ ^^
Di kelas, Aoi sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya. Moe memperhatikan Aoi dengan sedih didepan pintu kelas mereka. Saat Sato berdiri disampingnya. Moe langsung mengeluh pada pacarnya itu kalau akhir-akhir ini Aoi jadi aneh.
Kak Sanjou melihat Aoi yang sedang memandangi poster festival kembang api di samping toko tempat ia membeli yukata waktu itu, kak Sanjou hendak menghampirinya, tapi tidak jadi.
Ibu pemilik toko keluar dan menyapa Aoi. Kemudian ia memberikan kertas permohonan padanya. Ia mengatakan pada Aoi jika menuliskan harapan dikertas itu, pasti akan terwujud.
Aoi, Moe dan Sato pulang sekolah bersama. Moe bertanya pada Aoi apakah hubungannya dan Kugayama berakhir begitu saja. Aoi menjelaskan kalau ia hanya ingin menyampaikan perasaannya saja. Moe bertanya pada Sato apa benar Kugayama menolak Aoi karena Satsuki.
Sato bilang kalau bagi Kugayama, kak Satsuki itu spesial. Saat Kugayama tersakiti, dialah yang pertama menjadi temannya. Sato pun menceritakan pada mereka kalau Satsuki dulunya pernah di tolak oleh pria yang disukainya dan menjadi kacau. Kugayama tidak tahan melihatnya. Karena itu Kugayama berjanji pada Satsuki kalau ia akan berada disampingnya dan akan menjaganya. Tapi, tidak berjalan seperti itu. Banyak hal mustahil terjadi. Dan Satsuki-pun menyadari hal itu. Sato bilang kalau Satsuki terlalu protektif. Lama-lama mereka hanya bertengkar saja dan akhirnya mereka berpisah, tapi... hari itu, malam natal 2 tahun yang lalu...
Flash Back
Satsuki bilang mau baikan dan kembali lagi. Kugayama sedang bersama Sato di sebuah restoran. Ia melihat hp-nya. Ada banyak pesan masuk dari Satsuki. Ia lalu mendengar pesan suara yang telah dikirimkan oleh Satsuki. Satsuki mengatakan kalau ia akan menunggu di bawah pohon natal yang besar dan ia akan terus menunggu sampai Kugayama datang. Namun, saat Satsuki bilang kalau ia seperti akan mati. Kugayama langsung bergegas pergi menemui Satsuki.
Saat Kugayama tiba, Satsuki sudah pingsan di jalan karena terus menunggu Kugayama meskipun salju terus turun. Kugayama shock dan merasa bersalah, apalagi keadaan Satsuki sangat parah dan sempat kritis.
Sato bilang kalau Kugayama terus menunggu Satsuki di rumah sakit, sampai Satsuki akhirnya sadar. Tetapi saat itu, Kugayama mengatakan pada Satsuki “Sampai kau bisa bahagia, aku akan selalu disampingmu.” Dan dia selalu menjaga janjinya.
Setelah mendengar cerita dari Sato, Aoi merasa kalau Kugayama dan Satsuki memang punya hubungan khusus. Mereka seperti ditakdirkan untuk tidak berpisah. Moe bertanya apa Aoi akan menyerah soal Kugayama. Aoi mengatakan kalau suka pada seseorang tidak selalu berisi tentang hal yang menyenangkan.
“Kau seharusnya suka pada orang yang bisa membuatmu bahagia” ucap Moe. Aoi bilang kalau ia sudah terlanjur menyukai Kugayama.
Sesampainya di rumah, Aoi menemukan paper bag yang tergantung di depan pintu kostnya. Di paper bag itu terdapat gantungan kunci milik Kugayama yang pernah ia berikan. Saat Aoi membukanya, ternyata isinya adalah kalung berbandul bintang yang pernah ia lihat di etalase toko saat pulang bersama Kugayama. Ia pun menangis saat teringat kenangannya bersama Kugayama.
Kugayama sedang sibuk dengan pekerjaan paruh waktunya di restoran saat ia melihat ada pesan yang dikirimkan oleh Aoi untuknya.  Aoi menunggu pesan balasan dari Kugayama. Ia mulai membereskan barang-barang Kugayama yang ada dikamarnya.
Kak Soju menemui Kugayama di tempatnya bekerja. Ia mengeluhkan tentang Satsuki yang terus mengirimkan email padanya setiap hari. Kak Soju menasehati Kugayama tentang janji yang ia buat untuk Satsuki. Ia menyuruh Kugayama untuk tidak terlalu memaksakan dirinya terhadap Satsuki. Tapi Kugayama tidak bisa melakukan itu.
 “Kau tahu kan? Satsuki saat ini bersamamu hanya karena sifat posesif dan agresif. Lalu, kau menggunakan Satsuki sebagai alasan.”
Kugayama kesal pada kak Soju yang mencampuri urusannya. Mereka saling terdiam dan mengukur reaksi masing-masing. Kemudian kak Soju menyuruh Kugayama untuk tidak memikirkan janjinya pada Satsuki lagi. Karena ia yang akan melakukannya. Ia juga sudah bosan dengan keluhan-keluhan Satsuki padanya.
Kak Soju menarik kerah baju Kugayama sambil berkata “Jangan melarikan diri lagi.” Kemudian ia pergi.
Aoi sedang berjalan pulang bersama Moe. Moe mengajak Aoi untuk pergi ke festival tanabata bersamanya dan Sato. Aoi tidak mau, ia menyuruh Moe untuk pergi berdua saja dengan Sato.
“Kau sudah beli yukata, kan? Sayang sekali.” Keluh Moe.
“Tidak masalah, tahun depan bisa kupakai.”
Tiba-tiba Moe mendapatkan gagasan. “Bagaimana kalau kita undang cowok lain? Jadi, kita bisa double date.”
“Moe, sudah tidak apa-apa” cegah Aoi. Tapi Moe tidak peduli. Tiba-tiba ia berteriak dengan semangat. “Ada.”

Hhhee siapa lagi coba. Sudah bisa ditebak, mereka menemui kak Sanjou di tempat kerjanya. Kak Sanjou menyutujuinya, lagi pula saat festival ia tidak bekerja. Aoi ingin menolak. Tapi Moe dengan semangat berkata “Syukurlah.” Ia jadi penasaran ingin melihat Aoi memakai yukata miliknya.

“Moe, itu merepotkan” ucap Aoi seraya mengejar Moe.
“Kenapa? Kau tidak puas dengan kak Sanjou?”
“Bukan seperti itu... Aku... ”
“Jangan bilang kau sudah punya orang yang kau sukai. Kalau terus memikirkan cinta tak berbuah. Kau akan jadi perawan tua. Kalau bisa tahun ini kau dapat pacar.” Aoi pun tidak bisa lagi untuk membantah.

Aoi memandangi kalung pemberian Kugayama di kamarnya.
Hari festival kembang api pun tiba. Aoi sudah mengenakan yukata miliknya. Ia menemui Moe dan Sato di depan halte bis.
“Aoi, kawaii. Kak Sanjou pasti akan jatuh cinta.” Puji Moe.
Saat bisnya tiba, Moe menyuruh Aoi untuk cepat-cepat masuk. Ia akan menyusul naik motor dengan Sato.
“Kalian akan datang kan?” Tanya Aoi panik.
Setelah bisnya pergi, Kugayama datang.

Kugayama pulang ke tempat kostnya dikamar 202.
Aoi bertemu dengan kak Sanjou di tempat festival. Sementara Kugayama hanya berbaring termenung menatap langit-langit kamarnya. Sepertinya kamarnya sudah selesai diperbaiki. Hanya saja barang-barangnya masih berantakan dan belum tersusun rapi. Ehh, sebelumnya kamar Kugayama emang berantakan ya. Hhheee
Ditengah perenungannya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya dengan tidak sabar. Saat kugayama membuka pintu, Sato langsung mendorong tubuh Kugayama sampai ia terjatuh kelantai. “Kau ini memang aneh. Kau senang kan bersama Aoi. Kau ingin selalu bersamanya, kan? Yang seperti itu artinya suka?” Teriak sato menggebu-gebu.
Kugayama berusaha untuk berdiri.
“Tapi apa yang kau lakukan? Kau selalu mengatakan hal-hal yang menyebalkan. Jangan sok keren!” Sato menarik-narik kerah baju Kugayama.
“Lepaskan!” ucap Kugayama seranya menepiskan tangan Sato dari bajunya.
“Shuusei, kau ini!” Sato sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Ia sudah akan melayangkan tinjunya tapi tertahan saat mendengar suara Moe yang berteriak pada mereka. “Jangan bertengkar!!”
Moe mendekati mereka berdua. Ia menatap Kugayama.
“Aku tidak peduli dengan perasaanmu. Tapi... ini.” Ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya, ternyata itu adalah kotak berisi kalung pemberian Kugayama untuk Aoi.
Moe mengatakan kalau saat melihat kalung itu, Aoi selalu teringat Kugayama. Jadi, dia mau menguncinya. Tapi Aoi menyerahkan kalung itu pada Moe. Aoi sekarang sedang ke taman bermain dengan kak Sanjou karena ia yang menyuruhnya. Kalau tidak, Aoi akan selalu memikirkan cintanya pada Kugayama yang tidak terbalas.
Setelah mendengar semua itu. Kugayama sadar akan kesalahannya pada Aoi. Ia langsung berlari untuk menyusul Aoi. Sato mengejarnya dan melemparkan kunci motornya.
“Sudah tidak ada waktu.”
“Terimakasih” balas Kugayama.

Kugayama pun pergi dengan mengendarai motor Sato. Sato dan Moe menyemangati Kugayama. Tapi, setelah Kugayama pergi. Moe baru menyadari sesuatu.
“Bagaimana dengan kita?” tanyanya pada Sato.
“Haaaaahhh... ” teriak Sato histeris. Ia baru menyadari hal ini.
“Apa yang kau pikirkan?” keluh Moe.

Sementara itu, Kugayama terus melajukan motornya. Ia teringat akan pesan yang dikirimkan oleh Aoi setelah ia memberikan kalung itu dan semua kenangan-kenangan mereka berdua selama ini.
Aku menerimanya. Kalau dipikir-pikir, waktu kita bersama itu singkat ya? Tapi, itu sangat menyenangkan. Dan aku rasa, itulah saat-saat yang paling membahagiakan dalam hidupku.  Tapi, aku ingin lebih banyak bicara denganmu. Aku ingin lebih banyak menemuimu. Dan jika aku bisa menghapus pengakuanku saat itu. Mungkin aku akan bisa bersamamu lebih lama. Tetapi, aku memang tidak bisa menganggapnya tidak ada. Meskipun aku tidak bisa lagi bersamamu. Dan dibenci olehmu, aku suka Kugayama Shuusei. Dan persaan itu tidak akan hilang. Dan tidak ingin aku hilangkan. Aoi.

Di taman bermain, waktu sudah menunjukkan pukul 7.20. Kak Sanjou mengajak Aoi naik biang lala.
Kugayama terjebak macet karena ada acara festival kembang api.
Pukul 7.31, kembang api sudah diluncurkan di langit.
Kugayama melihat itu. “Sial!” Keluhnya. Lalu ia menerobos jalan begitu saja. Ia terus menerobos jalan meskipun sudah dihalangi oleh polisi lalulintas. Karena kendaraannya tidak boleh masuk, ia meninggalkan motornya begitu saja dijalan dan berlari memasuki taman bermain.
Sementara itu, Aoi masih bersama dengan kak Sanjou. Ia meminta maaf pada kak Sanjou karena merepotkan. Dan menyuruh kak Sanjou untuk datang dengan pacaranya tahun depan.
“Tahun depan aku ingin datang bersama Aoi lagi” jawab kak Sanjou. “Aku suka Aoi. Aku selalu suka Aoi. Aku tidak akan membuat Aoi menangis. Karena aku suka wajah tertawamu.”

Jam 8.15 kembang api hati meluncur dilangit.
Orang-orang yang datang saling mencium pasangan mereka masing-masing. Sementara Aoi hanya melihatnya dengan mata yang berkaca-kaca. Kak Sanjou mendekat, ia seperti akan mencium Aoi tapi melihat Aoi yang menangis ia membatalkan niatnya itu.
“Maaf.” Ucap Aoi.

Sementara itu, Kugayama terus berlari mencari Aoi di taman bermain itu.
Aoi berjalan pulang sendirian saat orang-orang sedang ramai melihat kembang api dilangit. Tiba-tiba ia mendengar suara Kugayama yang memanggilnya. Awalnya ia kira itu hanya halusinasi. Tapi ia mendengar suara itu lagi. Aoi berbalik, dan melihat Kugayama sedang berlari di seberang jalan sambil meneriakkan namanya.
Dengan menahan tangisnya Aoi berlari hendak menyusul Kugayama, tapi ia menabrak orang dan terjatuh. Kugayama melihat Aoi dari seberang.
Mereka berdua berbicara diatas jembatan dan saling berseberangan jalan.
“Aoi!”
“Kenapa?”
“Maaf, maaf untuk selama ini. Aku kira kita tidak akan pernah punya rasa suka pada seseorang. Tapi, ternyata aku salah. Aku ketakutan. Aku takut dengan sikapmu yang sangat terus terang. Tetapi, aku tidak akan lari lagi.” ucap Kugayama dengan mata berkaca-kaca.

Mereka bertemu dijalan yang sama dan saling berpandangan.
“Aku... ingin tertawa bersamamu. Ingin menghadapimu dengan benar. Jadilah pacarku!” ucap Kugayama seraya menundukkan kepalanya. Nih orang mau nembak apa minta maaf sih hhhaa
Aoi menampar wajah Kugayama seraya mengatakan semua unek-uneknya selama ini. “Kamu seenaknya sendiri. Kau ini sangat egois. Seenaknya membuat kesimpulan sendiri. Ceritakan hal itu padaku. Hal yang menyesakkan. Dan hal yang sangat menyakitkan pun. Hal yang membuatmu banyak menangis. Aku... apapun yang terjadi, tidak akan berpisah darimu. Aku ingin bahagia bersama.” ucap Aoi terisak-isak.
Kugayama menarik Aoi kedalam pelukannya. “Aku akan selalu disampingmu.” Ia melepaskan pelukannya dan menatap Aoi. Aoi pikir Kugayama akan menciumnya. Tapi ketika ia memejamkan mata, Kugayama malah mengeluarkan ponselnya dan memotret wajah Aoi.
“Wajah ingin dicium.” Ledeknya sambil menunjukkan foto itu ke Aoi.
“Kau ini benar-benar menyebalkan! Sini! Hapus!” teriak Aoi. Ia berusaha merebut ponsel ditangan Kugayama.

Perhatian mereka teralihkan oleh suara kembang api yang baru diluncurkan kelangit.
“Loh, bukannya sudah selesai?” Aoi bertanya heran.
“Ini pasti spesial.” tebak Kugayama, ia pun langsung menarik Aoi dan menciumnya. Nah, yang ini beneran dicium hhiii.
Mereka berciuman ketika kembang api hati spesial berkelap-kelip di langit.
Saat Kugayama melepaskan ciumannya, Aoi baru menyadari kalung bintang itu sudah terpasang dilehernya. Entah kapan Kugayama memasangkan kalung itu, mungkin saat mereka berciuman?
Aoi tersenyum senang dan langsung memeluk Kugayama dengan erat.

END_

Di kertas permohonan pemberian ibu penjaga toko tertulis.
*Semoga kami bisa selalu tertawa bersama. Aoi
Walah, ternyata ucapan ibu itu memang benar ya tentang yukata dan juga kertas permohonan itu???

KYYAAAAAAA~ akhirnya selesai juga :D
Ini sinopsis pertama yang aku post. Makasih untuk yang sudah baca, maaf kalau kata-katanya berantakan. *bow


L    D K, aku suka sama wajah imut-imutnya Kento Yamazaki mirip banget sama Yamapaii. Yahh walaupun di drama ini doi jadi cowok yang jahil dan suka ngeselin. Bener kata Aoi, kalau Kugayama itu egois dan suka seenaknya sendiri. Beruntung banget dia masih punya kesempatan untuk bersama Aoi. Padahal ia sama sekali tidak mau memperjuangkan cintanya untuk Aoi. Kecuali di akhir episode saat ia dinasehatin sama Sato dan Moe. Coba kalau Sato dan Moe gak nasehatin dia, apa Kugayama masih mau berlari mengejar Aoi? Entahlah...
Kasihan kak Sanjou yang kawaiii~ malah ditolak sama Aoi.
Aku suka banget sama Ost endingnya dari Honey L Days.

Oiaa, aku kepikiran buat sinopsis dorama-nya Kento Yamazaki yang Orange. Cuma kepikiran lohh hheee XD








Tidak ada komentar:

Posting Komentar